• Rabu, 27 September 2023

27-28 Mei 2023 Matahari Melintas Tepat di Atas Kiblat, Ini yang Harus Dilakukan Umat Islam

- Kamis, 25 Mei 2023 | 21:52 WIB
Tanggal 27 dan 28 Mei 2023 matahari akan melintas tepat di atas Kakbah di Arab Saudi.
Tanggal 27 dan 28 Mei 2023 matahari akan melintas tepat di atas Kakbah di Arab Saudi.

CirebonTimes.comUmat Islam diimbau kembali melakukan kalibrasi arah kiblat pada hari Sabtu atau Minggu 27/28 Mei 2023.

Pasalnya, di tanggal tersebut bertepatan dengan 7 dan 8 Zulkaidah 1444 Hijriah matahari akan melintas tepat di atas Kakbah di Arab Saudi.

Matahari akan melintas di atas Kakbah tepat pada pukul 16.18 WIB atau sekitar 17.18 WITA.

Baca Juga: Bagi yang Sering Salah Ketik atau Typo Pesan WhatsApp, Jangan Khawatir, Anda Bisa Mengedit WA dengan Cara Ini

Imbauan disampaikan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag).

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar), Kementerian Agama, Dr H Adib MAg mengatakan, arah kiblat pun akan searah dengan matahari.

Hal itu ditandai dengan bayang-bayang benda tegak lurus yang akan membelakangi arah kiblat berdasarkan tinjauan astronomi/ilmu falak.

Baca Juga: Trik Teknologi: Cara Mengirim Pesan WhatsApp dengan Warna Biru dan Font yang Lebih Mewah

Menurut Adib, peristiwa matahari yang melintas tepat di atas Kakbah dikenal dengan istilah Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat.

“Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada hari Sabtu dan Ahad, 27 dan 28 Mei 2023 bertepatan dengan 7 dan 8 Zulkaidah 1444 Hijriah pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah," ujar Adib dilansir dari laman Kemenag, Kamis 25 Mei 2023.

Adib menyampaikan, ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat, seperti menggunakan kompas dan teodolit.

Baca Juga: Apple Merilis Layanan Kesehatan Cerdas yang Memberikan Kenyamanan Privasi Pribadi

Dikatakan, umat Islam juga dapat memastikan arah kiblat dengan cara melihat arah bayangan benda.

Lebih lanjut ia menyampaikan, kondisi seperti itu perlu diperhatikan dalam pedoman arah kiblat guna memastikan benda yang menjadi patokan harus berdiri tegak lurus atau menggunakan lot/bandul.

“Permukaan dasar harus datar dan rata, jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, dan Telkom," sambung Adib. ***

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Kemenag

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X